counter hit make

Juni 2021 Pengelolaan Kawasan Investasi Sekaroh Ditargetkan Dimulai

Berita Mataram – Penyelesaian permasalahan investasi di kawasan Sekaroh serius dibahas Pemprov NTB. Sebagaimana diketahui PT Eco Solution Lombok (ESL) yang telah mengantogi Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUPJL) Pariwisata di kawasan Hutan Lindung Sekaroh Kabupaten Lombok Timur sejak tahun 2013 lalu hingga saat ini masih mengalami kendala berarti. Diantaranya seperti masalah lahan, kebijakan MoU dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, kemudahan pengelolaan dikawasan perairan dan masalah pengawalan atau keamanan disekitar kawasan.

Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan mempercepat proses operasional dari kegiatan investor tersebut, yang direncanakan akan mengelola lahan seluas 339 hektar. Kegiatan investasi PT ESL yang ditargetkan mulai beroperasi Juni 2021 mendatang, berupa penataan destinasi kawasan hutan, kawasan laut hingga pengelolaan destinasi wisata Pantai Pink.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si., ketika membuka workshop percepatan penanganan investasi di Sekaroh Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Senin (15/03/21), mengatakan, untuk menyikapi kendala-kendala yang dihadapi di lapangan harus dengan solusi yang saling menguntungkan antara masyarakat dengan pihak investor. Sehingga diharapkan hadirnya investor dapat memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar kawasan.

“Saya juga melihata bahwa pihak PT. ESL sudah dari awal memiliki keseriusan untuk melakukan investasi di kawasan tersebut,” ungkap Sekda pada workshop yang dilaksanakan di Hotel Astoria Mataram ini.

Sekda juga menegaskan, segala permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan investor harus diselesaikan dengan cara-cara yang baik, sesuai dengan kebijakan dan hukum yang berlaku. Baik itu kendala dengan mekanisme pembebasan lahannya, pengelolaan kawasan dan kendala-kendala lain yang dihadapi di lapangan. Sehingga diharapkan kegiatan investasi PT ESL segera direalisasikan untuk membangun perekonomian masyarakat di kawasan itu.

“Momentum workshop ini kita harus pastikan bahwa kendala di lapangan harus clean dan clear. Sehingga kegiatan operasi investasinya dapat berjalan dengan baik. Juga penataan disekitar kawasan termasuk penataan pantai Pink akan segera dilakukan,” tegas Gita.

Sementara itu, Kepala (DPMPTSP) Provinsi NTB, H. Mohammad Rum, mengatakan, jika kendala di lapangan yang dihadapi oleh pihak investor dan masyarakat disekitar kawasan bisa diselesaikan dengan baik, artinya tidak ada pihak yang dirugikan. Maka pihak pemprov dan pemerintah kabupaten memiliki komitmen agar pengelolaan kawasan tersebut ditargetkan berjalan mulai Juni 2021 mendatang.

“Kalau lahannya nanti sudah clear, progres awal yang kami minta dari pihak PT ESL adalah rehabilitasi pantai pink sebelum adanya pembangunan fisik seperti hotel, vila dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa selama kegiatan investasi berjalan diharapkan tidak ada kegaduhan yang terjadi. Sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Gubernur NTB Doktor Zul bahwa segala penyelesaian kegiatan investasi harus menghindari kegaduhan. Sebab, salah satu faktor utama dihadirkannya investasi di NTB adalah untuk memberi lapangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat NTB. (abdiwm)