counter hit make

Jika KASAD Dudung setujui surat Brigitta, satu batalyon bernasib jadi ajudan pribadi DPR!

Prajurit TNI. Foto: Ist.

Pengamat militer, Selamat Ginting turut angkat bicara terkait permintaan Anggota Komisi I DPR, Hillary Brigitta Lasut yang meminta kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengirimkan seorang anggota TNI jadi ajudan.

Selamat menilai, apabila permintaan agar anggota TNI jadi ajudan pribadi anggota DPR tersebut disetujui, maka bukan tidak mungkin anggota DPR lainnya, bahkan MPR mengajukan hal yang sama.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto: Antara
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto: Antara

Sehingga setidaknya, kata akademisi Universitas Nasional ini, satu batalyon TNI bakal bernasib cuma jadi ajudan pribadi.

“Kalau saja permohonan Brigitta ini dikabulkan TNI dalam hal ini oleh Mabesad, maka anggota DPR atau MPR yang lain akan mengajukan hal yang sama,” kata Selamat Ginting dalam saluran YouTube Hersubeno Point, dikutip Hops.id pada Jumat, 3 Desember 2021.

“Jadi jumlah anggota MPR sekitar 700 orang, kalau mereka semua meminta pertimbangan yang sama, berarti ada 700 lebih anggota TNI yang akan menjadi ajudan anggota MPR, itu sama dengan jumlah personel batalyon infantri di Angkata Darat,” sambungnya.

Hillary Brigitta Lasut bersama Jenderal Andika Perkasa. Foto: Instagram
Hillary Brigitta Lasut bersama Jenderal Andika Perkasa. Foto: Instagram | Jika KASAD Dudung setujui surat Brigitta, satu batalyon bernasib jadi ajudan pribadi DPR

Selamat Ginting menilai, padahal anggota TNI yang ditugaskan jadi ajudan tersebut tidak ada dalam aturan tugas dan operasi militer selain perang.

Sehingga menurutnya permintaan berlebihan semacam ini harus dikritrisi agar TNI tidak dianggap terlalu murah dan anggotanya hanya menjadi ajudan.

“Terlalu murah bagi saya, kalau TNI menyerahkan begitu saja anggotanya untuk jadi ajudan anggota DPR,” ujarnya.

“Sama sekali tidak ada di situ, operasi militer selain perang, permintaan atau tugas mengamankan pejabat atau anggota DPR itu tidak ada. Jadi menurut saya ini harus kita kritisi, jangan sampai TNI begitu murah menyerahkan personelnya untuk menjadi ajudan,” imbuhnya.

Permintaan Brigitta Lasut

Sebagaimana diketahui, sebelumnya beredar surat telegram yang ditandatangani Asisten Personil KASAD Mayjen TNI Wawan Ruswandi.

Surat telegram itu berisi instruksi pengiriman personel bintara TNI untuk mengikuti seleksi dalam rangka penugasan sebagai ajudan Hillary Brigitta Lasut.

Politisi Partai Nasdem ini memang bertugas di komisi yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen.

Hillary Brigitta Lasut pun mengakui jika dirinya telah bersurat kepada Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI.

“Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No.85 Tahun 2014,” tulis Hillary dalam akun Instagram miliknya, @hillarybrigitta, dikutip pada Kamis (2/12/2021).

Artikel dari Hops.ID