Bagi sebagian orang menghadapi kematian adalah hal yang paling menakutkan. Namun yang dialami seorang pria di Inggris cukup berbeda. Ia mengklaim pernah mengalami mati dan hidup lagi selama 200 kali sepanjang hidupnya.
Troy Archer memiliki pria asal Inggri ini mengaku pernah mengalami mati sampai 200 kali sepanjang hidupnya. Ayah 2 anak ini ternyata mengalami kondisi medis yang cukup langka dan kerap membuat jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak.
Kasus ekstrim yang dialami Troy disebut dengan kondisi Sinkop Vasovagal, meski yang dialaminya hanya ‘pingsan’ namun dalam medis disebutkan berentinya detak jantung bisa masuk kategori kematian.
Ternayat hal itu juga dialami putrinya Minnie yang berusia 8 tahun. Dalam beberapa kasus pasien sinkop vasovagal akan mengalami penurunan detak jantung dan tekanan darah secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penderitanya pingsan.
Namun, dalam kasus Mr Archer jantungnya berhenti, dia datar dan kedokteran menyebutnya telah mati. Dilansir laman Daily Mail ia mengatakan salah satu serangan yang paling berkesan adalah ketika saya berada di Rumah Sakit Tweed dan saya mendengar monitor jantung mengeluarkan suara datar.
“Di detik terakhir saya merasa akan mati,” katanya.
Anehnya dalam kondisi itu ia masih bisa mendengar situasi di sekitarnya. “Rasanya indera saya masih bekerja namun tidak ada detak jantungnya.”
Dia mengatakan dia mendengar keluarganya diminta meninggalkan ruangan dan seorang dokter membuka kelopak matanya dan menyuruhnya untuk tinggal bersamanya.
Meski kondisinya mengejutkan, dia tidak merasa takut, malah merasa puas.
“Tidak ada terowongan, tidak ada cahaya terang tapi itu bukan kegelapan seperti yang orang gambarkan dalam film. Bahkan terasa nyaman. Saat saya kembali, saat itulah ada perasaan berputar dan kilasan wajah keluarga saya muncul,” katanya.
Ahli jantung klinis David Colquhoun mengatakan sinkop vasovagal adalah masalah umum dalam kardiologi, tetapi kasus yang dialami oleh Troy Archer yang berusia 44 tahun dan putrinya Minnie sangat jarang.
“Dalam kejadian ini tampaknya mungkin ada kesalahan genetik, listrik. Tubuh mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda vital tetapi ini hanya akan berlangsung selama beberapa detik karena setelah 30 detik otak akan mulai terpengaruh,” kata Dr Colquhoun.
Mr Archer memiliki alat pacu jantung yang dipasang untuk kondisinya pada tahun 2011. Tahun lalu dia memposting tentang hal itu di Instagram, mengatakan bahwa sudah sembilan tahun.
“Dalam semua keseriusan, memasang alat pacu jantung mengubah hidup saya, dan kehidupan banyak orang yang paling dekat dengan saya. Perjalanan yang sulit dalam perjalanan ke sana, tapi rasanya seperti kehidupan lain yang lalu!” Tulisnya.
Dr Colquhoun mengatakan bahwa dalam 35 tahun bekerja dengan orang-orang dengan kondisi jantung yang serius, dia hanya melihat satu pasien lain yang membutuhkan alat pacu jantung untuk sinkop vasovagal.
Artikel dari Hops.ID