Berita Mataram – Penyebaran wabah virus corona yang begitu cepat membuah semua pihak harus bersinergi untuk mencegah penyebaran tersebut. Hal ini membutuhkan peran serta pemerintah dan seluruh elemen masyarakat khususnya yang ada di Kota Mataram. Peran serta masyarakat yang dimaksud adalah dengan cara membentuk pengawasan secara swadaya di tiap lingkungan masing-masing.
Pengawasan tersebut adalah salah satu bentuk sistem keamanan yang dimulai dari lingkungan dan akan berdampak pada masyarakat luas, karena pemerintah tidak mampu mengawasi sendirian tanpa dibantu peran serta masyarakat.
Wakil Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan salah satu bentuk pengawasan tersebut bisa dilakukan dengan cara membangun pos-pos keamanan di beberapa akses utama menuju lingkungan yang bersangkutan. Hal tersebut sangat penting untuk memonitor siapa saja yang masuk ke lingkungan mereka sehingga pemerintah dapat memonitor dan menindaklanjuti apapun yang terjadi.
Setiap pos penjagaan di berbagai akses masuk ini akan dijaga oleh beberapa petugas dari elemen masyarakat. Tugas mereka adalah mendata siapa saja yang masuk ke lingkungan tersebut, kemudian memeriksa suhu tubuh serta melakukan sterilisasi dengan cara membasuh tangan ataupun menyemprotkan disinfektan. Hal tersebut juga berlaku bagi siapa saja penduduk lingkungan yang akan bepergian, mereka akan didata keperluan, durasi waktu dan juga saat kembali akan dilakukan pengecekan suhu tubuh dan juga sterilisasi.
Bagi petugas yang menemukan adanya kecurigaan terkait dengan kesehatan pengunjung ataupun warga lingkungannya sendiri, seperti terjadi gejala seperti flu, demam ataupun batuk, maka petugas tersebut akan melaporkan ke pihak kesehatan terdekat agar dapat ditangani lebih lanjut.
Hal ini sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, karena pemerintah tidak sanggup bekerja sendiri dalam memonitoring kegiatan warganya sampai ke tingkat lingkungan. Oleh karena itu, HMR, sapaan akrab H. Mohan Roliskana berharap warga dapat bekerjasama dalam upaya mencegah penyebaran virus corona ini. Hal ini juga merupakan upaya pembatasan mobilitas warga khususnya di Kota Mataram dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
