Berita Mataram – Penebangan pohon di sepanjang Jalan Catur Warga dan Jalan Pendidikan menuai protes dari masyarakat. Terkait isu yang beredar bahwa akan dilakukan pelebaran jalan di sepanjang Jalan Catur Warga dan Jalan Pendidikan.
Aksi protes dari masyarakat terhadap penebangan pohon dilaksanakan Hari rabu kemarin. Organisasi HIMLA (Himpunan Mahasiswa Lamaholot) turut melakukan aksi protes terhadap penebangan pohon tersebut melalui Performance Art di depan Gelanggang Pemuda.
“Terkait isu pelebaran jalan di Jalan Catur Warga dan Jalan pendidikan menurut saya tidak ada urgensinya jalan itu dilebarkan, kasihan pohon-pohon yang sudah puluhan tahun ditanam dan saya lihat akar-akarnya juga masih kuat dan itu tidak mesti harus ditebang karena bagaimana kita akan menikmati cuaca yang segar sementara pohon-pohonnya sudah tidak bisa menyerap polusi udara yang dihasilkan kendaraan, apalagi itu di pinggir jalan” ujar Novrizal Hamza selaku Anggota Majelis Pertimbangan Organisasi HIMLA (Himpunan Mahasiswa Lamaholot) saat diwawancarai pada Hari Rabu kemarin. (21/04/2021).
Performance Art yang dilakukan berhasil menyita perhatian para pengendara motor dan mobil yang berlalu lalang. Dalam Performance Art tersebut tersirat pesan bahwa hentikan penebangan pohon dan segera tanam kembali pohon disepanjang jalan.
“Aksi kita tadi itu aksi yang kedua, yang pertama sudah saya lakukan dengan Indra bersama teater Insomnia sebelum bulan puasa dan kita cuman berdua. Dan yang kedua ini sekitar 20 orang turun aksi. Sebenarnya sederhana, kita hanya menuntut penanaman pohon kembali, tanam pohon ya bukan pot yang kemudian di dalam pot itu ditanam tumbuhan. Yang dilebarkan itu pikiran-pikiran positif bukan ruas jalan.” Lanjut Novrizal Hamza. (riniwm)