counter hit make

Heboh Risma sengaja paksa tunarungu bicara, bawa-bawa tuhan: Supaya kalian..

Menteri Risma dalam Peringatan Hari Disabilitas 2021

Sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang memaksa penyandang tunarungu bicara jadi sorotan dan perbincangan. Malah Risma ngaku memang ia memaksa penyandang tunarungu untuk bicara.

Bukan tanpa sebab, Risma memaksa kalangan disabilitas tersebut, sebab anak tunarungu yang menggunakan alat bantu dengar itu belum pasti bisu.

Risma paksa tunarungu bicara

Dalam video yang viral, Menteri Risma memaksa tunarungu bicara dengan memberikan ajakan motivasi. Momen itu terjadi pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Surakarta.

Menteri Risma paksa tunarungu bicara
Menteri Risma paksa tunarungu bicara. Foto Youtube Kemensos

Dalam momen itu, Risma memaksa Stefanus, penyandang tunarungu dari komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) untuk mencoba bicara. Dalam upayanya itu, Risma mengeraskan suara pada mikrofonnya saat bicara dengan Stefanus.

“Jadi Stefan, ibu tidak mengurangi bahasa isyarat, tapi Stefan, kamu tahu Tuhan itu memberikan mulut, memberikan telinga, memberikan mata kepada kita,” jelas Risma dikutip dari video yang diunggah akun @AREAJULID.

Risma blak-blakan memang sengaja memaksa penyandang tunarungu bicara. Sebab mereka yang mengenakan alat bantu dengar itu nggak mesti bisu.

“Jadi, karena itu kenapa ibu paksa kalian untuk bicara. Ibu paksa memang supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita,” jelas Risma.

Video Risma mendapat ragam komentar dari warganet, Ada yang menilai sekelas menteri saja nggak paham memperlakukan orang disabilitas.

Namun ada pula yang mencoba memahami sikap Risma yang ingin mengatakan ke publik orang yang pakai alat bantu dengar itu belum pasti bisu.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 para 3 Desember 2021, Kementerian Sosial menyelenggarakan peringatan HDI yang dimulai dari 1-4 Desember 2021, rangkain agenda kegiatan hari pertama pada tanggal 1 Desember telah diselenggarakan peresmian pameran dari peserta disabilitas dan pemberian bantuan ATENSI disabilitas dan ATENSI bantuan anak yatim.

Bertepatan dengan HDI 2021 adalah untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi penyandang disabilitas, yaitu bahwa peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan sokongan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.

Menteri Risma bersama disabilitas
Menteri Risma bersama disabilitas dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Surakarta. Foto Kemensos.go.id

Tujuan ini selaras dengan tema HDI tahun 2021 yaitu ”Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19“. Untuk peringatan HDI tahun 2021 dipusatkan di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI di Jakarta.

Dalam peringatan HDI 2021 di Jakarta, Balai Besar Soeharso Surakarta hadir dengan pemberian bantuan ATENSI dan mengisi kegiatan pameran, berupa pameran handycraft dan batik, barista dan tanaman hias yang dikelola oleh PPKS yang berasal dari SKA Manahan, untuk peserta pameran diisi oleh 70 stand diantara nya dari Liposos Kota Surabaya.

Sebelum dibuka oleh Menteri Sosial RI terlebih terdahulu dilakukan pengguntingan pita dan dilanjut dengan penyerahan bantuan ATENSI. Pada kesempatan Menteri Sosial mengunjungi bantuan ATENSI disabilitas di Balai Besar Soeharso Surakarta, adapun bantuan ATENSI dari Balai Besar Soeharso total Rp.279.850.000,-.

Artikel dari Hops.ID