Berita Mataram – Bulan Ramadhan lalu menjadi titik untuk melatih, mengasah dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. Bahkan puasa di bulan Ramadhan itu menjadi ibadah untuk mengukur cita-cita tertinggi seorang hamba yaitu Taqwa. Dalam Al-Quran Surah Al Baqarah ayat 183, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk puasa. Agar apa? Agar orang-orang beriman mencapai derajat tertinggi, yaitu Taqwa.
Lalu bagaimana setelah bulan Ramadhan?? Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, saat menjadi Khatib Sholat Jumat, di Masjid Al-Amin, Kantor Gubernur menjelaskan implementasi Taqwa itu.
Pada Jum’at yang menerapkan Protokol Kesehatan itu, Gubernur Bang Zul mengisahkan seorang santri yang diperintahkan oleh gurunya untuk memotong ayam di tempat yang tidak ada seorangpun melihatnya. Namun, setelah berkeliling mencari tempat yang sepi, sang santri tetap tidak bisa menjalankan perintah itu. Karena, ia berpikir bahwa dimanapun tempat di dunia ini selalu dalam pengawasan Allah SWT. Sehingga di tempat yang sepipun, Allah akan selalu melihat perbuatannya.
Inilah substansi taqwa yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apapun dan dimanapun kita melakukan sesuatu, selalu menghadirkan Allah SWT sebagai pengawas tertinggi kehidupan manusia.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat,” urai Gubernur ketika menyampaikan arti Alquran Surat Al-Baqarah, Ayat 186.
Pada Sholat Jum’at di Masjid ini, Gubernur Bang Zul juga menjadi Imam. Pelaksanaan ibadah Shalat Jum’at dilaksanakan namun tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti jaga jarak antar jamaah, memakai masker serta tes suhu badan dan cuci tangan pakai sabun sebelum masuk masjid.