Warta Mataram – Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat sedang punya gawe. Hari ini, Rabu, 8 September 2021, berlangsung pagelaran budaya yang diberi nama Gebyar Seni Pelajar 2021. Acara yang diadakan rutin setiap tahun ini akan berlangsung selama empat hari, dan dimulai hari ini (8/9) hingga Sabtu nanti (11/9). Tepat pukul 10.00 WITA acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh seorang dirijen. Seluruh hadirin berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan dengan khidmat di Gedung Pertunjukan Taman Budaya (Gedung B) Provinsi NTB tersebut. Keseluruhan acara yang berlangsung pada hari ini (8/9) dipandu oleh Zaini Muhammad sebagai MC
Acara dilanjutkan dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Bapak Drs. Lalu Nurudin Marzuki. Setelah do’a usai, Kepala Taman Budaya Provinsi NTB, Lalu Manan, S.Pd, memberikan sambutannya. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Kepala Stasiun RRI – Channel Mataram, Kepala Museum Provinsi NTB, Lalu Nasib AR, serta para budayawan dan seniman.
“Taman Budaya sudah banyak melakukan pergelaran di tempat ini setelah Mataram dikategorikan level tiga (PPKM, red). Walaupun demikian, di Taman Budaya ini, protokol kesehatan tetap ketat kami laksanakan. Gebyar Seni Pelajar NTB ini setiap tahunnya kami laksanakan, Kami sasar SMA, SMK, dan SLB yang ada di NTB, 10 kabupaten-kota, dan itu secara bergiliran. Ini dimaksud supaya anak-anak kita yang sudah menjadikan sekolahnya sebagai tempat berkesenian dan budaya bisa menampilkan seni budayanya di Taman Budaya. Ini salah satu apresiasi kami kepada sekolah-sekolah yang ada di provinsi NTB, terutama SMA, SMK, SLB,” buka Lalu Manan.
Lalu Manan melanjutkan dalam sambutannya, “Untuk tahun 2021 ini bisa kami rekrut 21 sekolah. Kami memberikan piagam dan uang pembinaan. Karena ada anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan, alhamdulillah bisa kita tampilkan anak-anak kita, budayawan, dan seniman yang ada di provinsi NTB. Alhamdulillah di tahun 2020, walaupun masih pandemi, Taman Budaya bisa menghadirkan 100 sanggar yang ada di NTB, baik itu sanggar sekolah maupun sanggar masyarakat. Untuk kegiatan ini dan sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Taman Budaya, memberikan penghargaan kepada budayawan dan seniman kita yang sudah banyak dedikasi dan usahanya dalam membawa nama harum NTB ke tingkat nasional, maupun internasional. Di tahun 2020, seniman dari Bima dan Lombok sudah kita undang ke sini dan berikan penghargaan. Dan di tahun ini, ada beberapa budayawan dan seniman kami undang ke sini. Kali ini, di kegiatan Gebyar Seni Pelajar, seniman kita yang sudah tidak asing lagi, mamiq tiang, H. Lalu Nasib AR, matur tampiasih sudah membawa nama baik NTB ke tingkat nasional maupun internasional.”

Lalu Nasib AR adalah seniman terkenal yang berasal dari NTB dan merupakan dalang wayang sasak. Beliau pertama kali belajar menjadi dalang ketika duduk di kelas lima Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1957. Waktu itu, ia membuat wayang menggunakan kardus bekas di depan halaman rumahnya, di Dusun Perigi, Desa Gerung Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bersama kawan-kawan, ia bermain wayang-wayangan. Pada saat itu ia mengingat-ingat jalan cerita wayang sasak dari apa yang pernah ia tonton di lapangan umum desanya. Berawal dari iseng, Lalu Nasib malah jadi terjerumus ke dalamnya. Ia pun menjadi dalang wayang sasak dan konsisten memperkenalkan seni dan budaya di provinsi ini ke kancah dunia.
Sambutan berikutnya adalah dari Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Provinsi NTB, Bapak Achmad Fairuz Abadi, SH, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, yang sedang mendampingi Ibu Wakil Gubernur NTB di Lombok Timur. Dalam sambutannya, Fairuz, penulis kisah Abu Macel ini, mengungkapkan bahwa Taman Budaya, dalam rentang waktu yang cukup lama telah memberi apresiasi bagi seluruh komponen masyarakat, terutama hari ini adalah bagi anak-anak pelajar. Baginya, ruang kesenian adalah ruang etalase dari ekspresi berkebudayaan.
Fairuz “Abu Macel” Abadi juga mengungkapkan, “Kita ketahui, Mamiq Nasib, mulai dari tahun 1970, nama besarnya sudah mengisi ruang udara di Nusa Tenggara Barat, terkhusus di Lombok dengan bahasa-bahasa jenaka yang banyak diminati oleh kita semua. Setidak-tidaknya setelah memberi kontribusi bagi seluruh elemen masyarakat, apakah itu belajar bagaimana cara bertutur yang baik, bagaimana cara bersapa yang baik, bagaimana membuat instrumen-instrumen yang ada di masyarakat lokal kita. Mamiq Nasib juga begitu sangat pandai berdialek dengan segala macam bahasa. Alhamdulillah sekali Taman Budaya memberi ruang bagi tokoh-tokoh sepuh yang telah banyak memberi kontribusi pendidikan bagi masyarakat kita.”
Setelah sambutannya, Fairuz membuka acara Gebyar Seni Pelajar 2021 dengan memukul bedug beberapa kali. Penyerahan tanda jasa kepada seniman senior, H. Lalu Nasib AR dilakukan oleh Kepala Taman Budaya Provinsi NTB. Acara dimeriahkan oleh tampilan seni dan budaya dari beberapa sekolah. Tiap-tiap sekolah, melalui siswa-siswinya, menampilkan beragam karya seni budaya, berupa tarian daerah, syair, paduan suara, teater, dan lain-lain. Sekolah-sekolah yang tampil hari ini (8/9) diantaranya SLBN 1 Lombok Barat, SMAN 1 Gunung Sari, SMAN 1 Seteluk – Kabupaten Sumbawa Barat, SMKN 1 Praya Timur, SMAN 1 Gangga – Kabupaten Lombok Utara, dan SMKN 1 Seteluk – Kabupaten Sumbawa Barat. (yudawm)