Berita Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan mempersiapkan kondisi terburuk dalam penanganan pencegahan Covid-19 di NTB. Pihak Pemprov NTB akan melakukan persiapan apabila terjadi lonjakan jumlah pasien positif corona di NTB. Persiapan tersebut berupa menyediakan ruang isolasi cadangan.
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan bahwa pihak Pemprov NTB saat ini telah menyiapkan dua fasilitas milik pemerintah seperti Asrama Haji dan Wisma Tambora yang akan digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien positif corona apabila Rumah Sakit rujukan Covid-19 milik Pemprov sudah tidak dapat menampung.
Pemprov NTB akan menyiapkan sejumlah 380 kamar tidur yang akan digunakan sebagai ruang isolasi. Kamar tersebut akan memanfaatkan fasilitas Asrama Haji, RS Unram, Wisma Tambora hingga Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-NTB. Hal tersebut dijelaskan oleh Rohmi saat melakukan rapat koordinasi melalui teleconference bersama jajaran OPD lainnya.
Selain itu, Pemprov NTB juga telah memesan alat rapid test sebanyak seribu unit dari Kementerian Kesehatan RI, kemudian BNPB telah mengirimkan 1.900 APD coverall dan 7.000 surgical masker. Di lain pihak, Dinas Kesehatan NTB juga diminta untuk menyiapkan fasilitas kesehatan baik SDM maupun APD. Direktur RSUD NTB dr HL Hamzi Fikri menjelaskan bahwa pihaknya sudah memesan 1.300 unit reagen sebagai pendukung pengujian sampel dengan alat rt-PCR.
Sementara itu, Sekda NTB H. Lalu Gita Aryadi menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan konsolidasi terhadap rencana dan konsep penanganan Covid-19 secara bersama dengan pihak Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh NTB. Konsolidasi ini juga terkait dengan penanganan terhadap dampak sosial dan ekonomi.
