Berita Mataram – Event Virtual Geotourism Festival 2020 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah hari ini, Rabu, 15 Juli 2020. Kegiatan Festival Geowisata Virtual pertama di Indonesia ini menjadi bukti bahwa di masa pandemi Covid-19, pariwisata NTB masih mampu menghadirkan inovasi dan juga warna tersendiri dalam mengundang wisatawan meskipun melalui media virtual.
Bertempat di Pendopo Wakil Gubernur, Umi Rohmi sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang cukup besar pada perekonomian, terutama pada usaha pariwisata. Pandemi yang telah menimpa seluruh negara di dunia ini telah mengakibatkan sektor pariwisata mengalami penurunan kunjungan wisatawan. Ia pun sangat mengapresiasi kegiatan Festival Geowisata Virtual ini.
“Oleh karena itu, Pemerintah Nusa Tenggara Barat sangat berharap bahwa Festival Geowisata 2020 akan menjadi salah satu dari banyak cara untuk mempromosikan potensi geowisata kami,” ucapnya.
Mewakili Pemprov NTB, Umi Rohmi yang juga didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Kepala Bappeda Provinsi NTB mengucapkan terima kasih atas perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah memberikan dukungan tanpa henti dalam menjadikan NTB tujuan wisata kelas dunia berikutnya. Begitu juga dengan Komunitas Geopark Lombok Rinjani, yang disebutnya telah berkontribusi besar dalam mempromosikan serta menjaga kelestarian di Rinjani.
“Merupakan suatu kehormatan bagi provinsi kami untuk menjadi bagian dari festival yang luar biasa ini dan kami berharap bahwa melalui acara ini kami juga akan dapat mempromosikan potensi pariwisata kami dan produksi industri bisnis kecil kami di NTB,” tambahnya.
Umi Rohmi juga turut menekankan bahwa pariwisata dan pelestarian alam merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Untuk itu, pengembangan pariwisata haruslah dibarengi dengan pelestarian alam juga.
“Pariwisata itu harus dengan pelestarian alam, tidak bisa tidak,” tegasnya.
Selain itu, dengan adanya pandemi Covid-19 menurutnya telah memberikan pembelajaran pada sektor pariwisata. Destinasi pariwisata kedepannya diharapkan mampu menyediakan pariwisata yang bersih, sehat dan aman dengan memperhatikan pelestarian lingkungan.
Sebelumnya, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ir. Rizki Handayani Mustofa, menjelaskan bahwa Geopark kedepannya akan menjadi suatu destinasi yang sangat diminati pada era adaptasi kebiasaan baru. Oleh karena itu, Geopark Rinjani diharapkan dapat dijaga serta dilestarikan dengan sebaik-baiknya.
“Ini merupakan suatu aset bagi NTB untuk tetap kita lestarikan dan yang paling penting adalah kedepan ketika kemudian kita terus kembangkan Rinjani ini untuk menjadi destinasi pariwisata, kita jangan lupakan masalah-masalah pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Rizki kemudian mengapresiasi kegiatan Geowisata Virtual tersebut karena sesuai dengan keadaan saat ini. Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 jangan sampai membuat promosi pariwisata menjadi terhenti.
“Salut sekali, dari yang sebelumnya offline, kemudian menjadi online seperti saat ini. Ini merupakan suatu inovasi dimana teman-teman ternyata tidak berhenti, adanya pandemi tidak menjadikan mereka setop, adanya pandemi terus membuat mereka berinovasi, sehingga festival tetap dijalankan,” jelasnya.
Tak hanya itu, keterlibatan anak-anak muda NTB terhadap pariwisata diharapkan mampu meningkat dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini. Sehingga, rasa cinta dan bangga akan Geopark Rinjani maupun pariwisata lainnya dapat terus tumbuh di hati anak-anak muda NTB.
Sementara itu, Deputi Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Odo R. M. Manuhutu menyambut baik terselenggaranya Virtual Geotourism Festival. Kegiatan ini dinilai sebagai salah satu upaya recovery sektor pariwisata selama masa pandemi, khususnya di Provinsi NTB.
“Ini menjadi salah satu bukti bahwa pandemi Covid-19 bukan suatu halangan untuk kita terus bekerjasama dalam membangun negeri, terutama yang erat kaitannya dengan pengembangan Geowisata dan Geopark di Indonesia,” tutur Odo.
Ia pun meminta keterlibatan masyarakat dalam mempromosikan serta mengelola pariwisata di NTB dan juga di Indonesia pada umumnya. Begitu pula dengan produk-produk dari pelaku usaha yang diharapkan dapat dipromosikan melalui kegiatan ini.
“Kegiatan Virtual Geotourism Festival ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan ruang dan peluang bagi para kelompok dan pelaku sektor pariwisata untuk dapat mempromosikan produk-produknya,” tutupnya.
Event Virtual Geotourism Festival ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 15 dan 16 Juli 2020.