MATARAM-Dinas Perdagangan (Disdag) NTB menggelar kegiatan pasar lelang komoditas agro. Sekretaris Disdag NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, kegiatan digelar offline dan online.
Tujuan kegiatan, menciptakan sistem pembentukan harga dan peningkatan efisiensi pemasaran kala pandemi dan PPKM. ”Transaksi ini tetap kita jaga. Karena di tengah pandemi ini kan bagaimana ekonomi dan perdagangan tetap stabil,” ujarnya, (12/8).
Lelang kali ini melibatkan 50 pedagang. Kegiatan di kuartal pertama lalu menghasilkan nilai yang cukup fantastis. Diharapkan hal yang sama juga terjadi kali ini. Rencananya, kegiatan dilaksanakan empat kali dalam setahun, atau tiga bulan sekali.
Dikatakan, lelang kali ini merupakan eksekusi dari kegiatan dengan anggaran APBN. Melihat anggaran APBD sendiri terbatas, untuk difokuskan promosi NTB Mall online dan menyasar pasar luar negeri. ”Seluruh transaksi dikawal, dipantau hingga seluruh barang sampai di gudang pembeli,” tegasnya.
Diharapkan kegiatan ini bisa memberikan manfaat baik bagi penjual maupun pembeli. Baik dari kalagan pelaku usaha perorangan, koperasi, badan usaha pemerintah, juga swasta. Diantaranya posisi tawar komoditas yang bisa lebih bersaing dan transparan, dan tata niaga pemasaran yang lebih pendek antara keduanya. Juga komoditas juga dapat terjual dalam waktu singkat dengan jumlah besar dengan kepastian dan jaminan dari pembeli.
Selanjutnya mendorong petani meningkatkan mutu dan produktivitas saat melihat produk pesaing. Meningkatkan pendapatan petani, terpenting menggerakkan roda perekonomian dan ketahanan pangan NTB.
”Harga yang ditetapkan langsung dari petaninya.
Rudi, pengelola resi gudang Sumbawa mengatakan, tetap perlu ada inovasi perbaikan sistem lelang. Sarannya, penyelenggaraan lelang harus disertakan jaminan simpanan bank, atau deposito. Untuk menjamin kesungguhan dari pihak penjual memberikan barangnya sampai ke gudang pembeli dengan jumlah dan kualitas yang sesuai perjanjian. Dengannya upaya ini menekan kasus gagal bayar yang sering terjadi dalam setiap penyelenggaraan lelang.
”Supaya kasus gagal bayar ini tak merugikan salah satu pihak. Dan ada kepercayaan antara kedua belah pihak,” imbuhnya. (eka/r9)
Source: Lombok Post