counter hit make

Dinamika Politik NTB, Basis Massa Prabowo Terancam direbut Anies Baswedan

Warta Mataram – Kehadiran Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di panggung politik NTB menarik perhatian, terutama bagi pendukung Prabowo Subianto. Meskipun Prabowo telah memimpin dengan suara di atas 50 persen pada Pilpres 2014 dan 2019, penampilan dua pemimpin baru ini menimbulkan gejolak baru.

Pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto bersama Cawapres Hatta Rajasa meraih kemenangan telak dengan 72,45 persen suara, mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla yang hanya mendapatkan 27,55 persen suara. Pada Pilpres 2019, Prabowo semakin menguat dengan meraih 2.011.319 suara bersama Sandiaga Salahudin Uno, sementara lawannya hanya memperoleh 951.242 suara.

Namun, kehadiran Anies dan Ganjar mengubah dinamika politik. Pengamat politik, Muh Saleh, menyoroti potensi pergeseran signifikan pada Pilpres 2024 di NTB. Ia menunjukkan bahwa masuknya Prabowo ke kabinet pemerintahan Jokowi mempengaruhi persepsi terhadapnya.

Selain faktor internal, kepemimpinan Prabowo yang dinilai tidak konsisten juga turut mempengaruhi simpati pemilih. Keberhasilannya pada Pilpres sebelumnya terletak pada konsistensinya selama masa kepemimpinan Jokowi-JK.

Terkait Pilpres 2024, faktor kunci selain partai adalah sosok calon presiden itu sendiri. Wakil hanya mampu mendukung sekitar 20-30 persen, sementara kepribadian dan kinerja partai memiliki pengaruh besar.

Keputusan Demokrat untuk berkoalisi menjadi pertimbangan penting dalam Pilpres mendatang. Meskipun Prabowo telah unggul di NTB sebelumnya, kehadiran Anies dan Ganjar memperlihatkan potensi perubahan yang signifikan. Peran penting kepribadian dan visi calon presiden juga menjadi faktor utama dalam pilihan pemilih.