counter hit make

Diduga Hina Wafatnya Seorang Ulama, Oknum Notaris di Mataram Diancam Pidana

Berita Mataram – Seorang perempuan yang berprofesi sebagai notaris di Kota Mataram berinisial NPRS diduga melakukan tindakan yang menyakiti hati Umat Muslim di Indonesia. NPRS mengunggah sebuah tulisan melalui akun Ni Putu Rediyanti Shinta yang diduga melecehkan Almarhum Ustad Tengku Zulkarnain yang baru saja meninggal.

“Syukurlah… Satu persatu perusuh bangsa tersingkirkan. Entah wafat atau dipenjara. Yg wafat akhirnya ketemu deh sm ribuan bidadari syurga nya,” tulis Ni Putu Rediyanti Shinta. Tak bertahan lama, tulisan tersebut akhirnya menghilang dan muncul sebuah video permintaan maaf berdurasi 1 menit 6 detik setelah menerima berbagai kecaman dari warganet.

Hingga saat ini akun Facebook Ni Putu Rediyanti Shinta sudah hilang, entah sengaja dihapus atau terkena report. Namun jejak digital sudah menyebar dan menuai kecaman banyak pihak. Salah satunya dari Pengasuh Pondok Pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School Jati Sela Gunung Sari Lombok Barat, MA Muazar Habibi.

Seperti dilansir dari Kicknews.today, Muazar mengatakan bahwa postingan tersebut begitu mencederai perasaan ummat. Tulisan tersebut seolah-olah mengungkapkan perasaan gembira sekaligus melecehkan Almarhum Tengku Zulkarnain. “Pelecehan terhadap ulama dan syariah memang luar biasa. Dengan kata-kata yang vulgar. Dengan kata kata yang tidak senonoh dan itu menandakan intoleransi menandakan mereka tidak memiliki rasa kebhinekaan sama sekali,” kata Muazar.

Muazar melanjutkan, meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf melalui video, namun proses hukum akan tetap berjalan. Muazar akan berkoordinasi dengan ormas dan pesantren untuk memproses secara hukum NPRS. Dalam video klarifikasi dan permintaan maaf tersebut, NPRS mengaku tidak berniat untuk mendiskreditkan siapapun, terutama para Kiyai dan Ulama serta Tokoh Masyarakat.

Lihat video klarifikasinya di sini

“Assalamualaikum, yang saya muliakan. Para kiyai para ulama. Tokoh Agama, tokoh masyarakat dan ormas beserta segenap ummat islam. Dari lubuk hati yang terdalam saya menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin terkait dengan adanya kekhilafan dan kesalahan saya sebagai manusia biasa. Berkenaan dengan postingan di media sosial Facebook. Demi Tuhan saya tidak mempunyai niat untuk mendiskreditkan pihak siapa pun. Terutama kepada para kiyai. Ulama tokoh masyarakat. Sehingga telah menciderai perasaan ummat islam,” uar NPRS dalam video tersebut.