counter hit make

Di Praya, Gudang Pupuk dan Bibit Padi Dibobol Maling

PRAYA-Dua terduga pelaku pencurian gudang pupuk dan bibit padi milik UD Urip Tani di Kampung Mispalah Kelurahan Praya Lombok Tengah ditangkap polisi. “Itu setelah, kami menerima laporan dari pemilik gudang,” beber Kapolres Loteng AKBP Esty Setyo Nugroho, kemarin (1/7).

Dijelaskan, laporan Nomor LP/19/IV/2021/SPKT/Polsek Praya/Res.Loteng/POLDA NTB tertanggal 29 Juni lalu langsung ditindaklanjuti. Jajaran Satreskrim Polres Loteng dan Polsek Praya melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa dibalik pencurian pupuk tersebut.Tidak perlu membutuhkan waktu lama, Polres Loteng menemukan identitas kedua terduga pelaku.

Pemilik gudang H Azhar mengetahui secara jelas dan terang benderang wajah para terduga pelaku. Karena saat itu korban pulang dari Lombok Timur pukul 22.30 Wita, Sabtu (26/6).

“Korban melihat sejumlah pemuda yang sedang asyik nongkrong di pojok gudang,” ujar Esty.

Namun, korban tidak menaruh curiga sedikitpun. Kendati demikian, wajah beberapa pemuda yang dimaksud terlihat jelas dari cahaya lampu.

Begitu pagi hari, korban kaget melihat pintu gudang terbuka. Gembok pintu gudang dirusak dan dibobol. Setelah itu, korban melihat-lihat dan menghitung, tumpukan pupuk dan bibit padi. Hasilnya, ada 13 bibit padi yang raib.

Dari keterangan korban polisi kemudian membuat sketsa wajah beberapa pemuda tersebut. Polisi lalu meminta informasi dari warga lingkar gudang. Hasilnya, otak terduga pencurian ditemukan. “Mereka inisial MR dan LK, warga Pengendong Lingkungan Kulakagik Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya,” paparnya.

Bagi Esty, ternyata bukan orang jauh yang melakukan aksi pencurian tersebut. Atas dasar itulah, kepolisian mengingatkan warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah masing-masing. Dengan cara, aktif dan masif melaksanakan ronda malam.

“Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah kami amankan di polres,” beber Esty.

Sementara itu, Kasatpol PP Loteng HL Aknal Afandi mengatakan, tugas kamtibmas menjadi tanggung jawab bersama. Kalau berbicara jumlah aparat keamanan, maka tidak cukup dan tidak sebanding dengan luas wilayah Gumi Tatas Tuhu Trasna. Bentuknya, bisa dengan ronda malam atau patroli bersama. Baik tertutup maupun terbuka.

“Di tingkat desa ada babinsa, bhabinkamtibmas, personel satpol pp dan badan keamanan desa (BKD),” ujar Aknal. (dss/r5)

Source: Lombok Post