Berita Mataram – Pemerintah Kota Mataram terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Mataram baru-baru ini adalah dengan melakukan penataan ulang lapak-lapak yang ada di pasar tradisional.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Mataram Mahmuddin Tura mengatakan bahwa Pemkot Mataram melalui Dinas Perdagangan melakukan penataan pasar tradisional dengan cara menerapkan lapak berjarak bagi setiap pedagang. Hal ini adalah salah satu upaya sekaligus menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 berupa physical distancing.
Memasuki Bulan Suci Ramadhan kali ini, jumlah pedagang yang ada di pasar tradisional mengalami kenaikan kembali setelah sebelumnya turun hingga 30 persen akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masih banyak pedagang yang menggelar lapak dagangannya dengan jarak yang sangat sempit bahkan berdempetan, hal ini sangat membahayakan apalagi saat ini kondisi Kota Mataram sebagai wilayah dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di NTB.
Salah satu pasar yang dicontohkan oleh Mahmuddin adalah Pasar Kebon Roek. Hampir sebagian besar pedagang menggelar dagangannya di bagian depan, sehingga banyak orang berkumpul di titik tersebut. Melihat hal ini Pemkot Mataram akan melakukan penataan dengan cara membagi posisi pedagang, ada yang tetap berjualan di bawah dan ada yang dipindahkan ke lantai dua yang masih kosong. Mahmuddin juga menjelaskan bahwa jarak minimal antar pedagang yaitu satu meter.