counter hit make

Cegah Covid-19 Walikota Mataram Koordinasi Dengan Camat dan Lurah

Berita Mataram – Penanganan pencegahan penyebaran virus corona di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kota Mataram terus dilakukan, pasalnya Kota Mataram menjadi wilayah paling terdampak oleh penyebaran virus corona jenis baru ini. Lebih dari 50% pasien positif Covid-19 di NTB berasal dari wilayah Kota Mataram.

Walikota Mataram H. Ahyar Abduh melakukan rapat Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram bersama Camat dan Lurah se Kota Mataram bertempat di Aula Pendopo Walikota Mataram. Rapat tersebut khusus membahas tentang upaya percepatan penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Mataram. Ada berbagai hal yang dapat disimpulkan dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Walikota Mataram tersebut.

Dalam kesempatan itu, Walikota Mataram menegaskan beberapa hal dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona ini, yakni soal fokus melakukan relokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Selanjutnya Walikota meminta agar Camat sebagai Kepala Wilayah Kecamatan untuk bertindak tegas terhadap berbagai indikasi penyebaran Covid-19 di masing-masing wilayah.

Selain itu Walikota Mataram membahas tentang penanganan dampak ekonomi akibat pandemi virus corona ini, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang berjumlah 42.000 orang dan kemungkinan akan bertambah mengingat banyak pekerja yang dirumahkan meskipun tidak di PHK. Kemudian terkait dengan Jaring Pengaman Sosial, Walikota Mataram meminta kepada Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan untuk berperan aktif dalam teknis pemberian bantuan sosial tersebut.

Walikota Mataram juga meminta Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan untuk melakukan berbagai upaya nyata dalam pencegahan penyebaran Covid-19 terutama dalam contact tracing pasien positif Covid-19 serta bertanggung jawab untuk memantau warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) non reaktif yang diisolasi secara mandiri.

Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan juga diminta untuk membuat seruan kepada masyarakat melalui media komunikasi seperti corong masjid, baliho dan media komunikasi lainnya agar tidak menerima kontak dengan siapapun yang berasal dari luar daerah sebelum dilaporkan kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram. Yang terakhir, Walikota Mataram memerintahkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan setiap minggu di setiap lingkungan dan kelurahan.

Hingga saat ini, warga Kota Mataram yang dinyatakan positif terjangkit virus corona sebanyak 22 orang dan berasal dari berbagai Kecamatan di Kota Mataram. Jumlah itu berpotensi akan bertambah mengingat ada beberapa pasien ODP yang menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test sehingga harus dilakukan pengecekan melalui uji Swab.