counter hit make

BKSM-SAKSI UIN Mataram Ungkap Pentingnya UKM Seni di Perguruan Tinggi

Jum’at, 25/02/2022. Bertempat di Kampus 2 Universitas Islam Negeri Mataram, BKSM-SAKSI (Badan Kegiatan Seni Mahasiswa-Sanggar Apresiasi dan Konstelasi Seni Islami ) menggelar diskusi tentang pentingnya organisasi seni di lingkungan perguruan tinggi. Gelaran bertajuk “Creativology” tersebut dihadiri oleh Bapak Ahmad Nurjihadi, M.Ag. dan Yuga Anggana sebagai pemantik diskusi dan sekaligus Pembina Operasional di BKSM-SAKSI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Creativology merupakan salah satu program yang direncanakan reguler digelar oleh BKSM-SAKSI. Sebagai salah satu UKM yang berada di lingkungan kampus UIN Mataram, BKSM-SAKSI dikenal aktif mengadakan kegiatan kesenian baik di dalam ataupun di luar kampus.

Dalam kegiatan tersebut, pembahasan keduanya mengatakan bahwa organisasi seni di perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa.

“Organisasi mahasiswa khususnya bidang seni adalah sarana penunjang pendidikan dan sarana untuk mengembangkan kemampuan diri, pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa” ujar Bapak Ahmad Nurjihadi, M.Ag.

Yuga Anggana – dosen sekaligus praktisi seni – menambahkan bahwa seni memiliki banyak fungsi dalam kehidupan manusia, selain berfungsi sebagai hiburan seni menjadi media edukasi, komunikasi, mengiringi ritual keagamaan, hingga terapi kesehatan.

“Kini, mudah kita temukan hasil penelitian ilmiah mengenai fungsi seni dalam kehidupan manusia. Tak hanya sebagai media pengungkap ekspresi, seni dipastikan memiliki peran dalam sisi perkembangan tumbuh kembang, hingga terapi kesehatan bagi manusia” ungkap Yuga Anggana yang merupakan dosen sekaligus praktisi seni.

Yuga Anggana juga menambahkan bahwa seni juga berfungsi menjadi salah satu media melepas energi-energi negatif dalam diri manusia. Melalui seni setiap manusia dapat menyalurkan berbagai macam perasaan yang dirasakan, baik itu kekesalan, kesedihan ataupun kebahagiaan. Dengan begitu setiap orang yang menyenangi kesenian cenderung berkarakter tenang dalam menjalani kehidupan.

“Manfaat seni menjadi penting terwujud dalam diri setiap mahasiswa sebagai manusia muda yang memiliki energi dan tingkat produktivitas yang tinggi” tambahnya.

Pada kesempatan diskusi beberapa mahasiswa mangajukan pertanyaan mengenai mampukah organisasi seni menjadi ruang kritik, serta bagaimana hubungan seni dengan kepintaran. Para pemantik merespon pertanyaan dengan menegaskan bahwa seni bersifat sugestif. Karya-karya seni terkadang tidak secara langsung memengaruhi atau merubah sesuatu, namun karya seni selalu memiliki pesan dan kesan subliminal. Karya seni menstimuli yang berada di bawah ambang batas persepsi atau kesadaran, sehingga tidak disadari secara langsung namun berkontribusi dalam membentuk karakter seseorang. Maka seni menjadi media penyampaian pesan – termasuk kritik – yang efektif. Soal hubungan seni dengan kepintaran, Yuga Anggana menyebutkan bahwa seni adalah sarana pengembangan kreativitas.

“Orang kreatif ialah mereka yang selalu mampu mendapat inspirasi dan solusi bagi setiap permasalahan dalam kehidupannya. Orang pintar belum tentu kreatif, namun orang kreatif tentu saja pintar dalam mengakali berbagai kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan. Dalam hal tersebut lagi-lagi seni tetap memiliki peran penting untuk perkembangan kreativitas dan perkembangan kognitif” pungkas Yuga Anggana.

Pada sesi evaluasi kegiatan, Ahmad Zainul Hadi selaku Ketua Sanggar BKSM-SAKSI menyampaikan harapannya akan meningkatkan apresiasi dan dukungan civitas akademik kampus UIN Mataram terhadap kegiatan seni di lingkup kampus, serta konsistensi pengurus UKM dalam menggelar kegiatan-kegiatan positif seperti Creativology. Selain Creativology, BKSM-SAKSI tengah mempersipakan gelaran-gelaran kesenian lainnya.

“Proses latihan seperti olah tubuh teater, pelatihan perekaman musik, koreografi tari hingga kepenulisan sastra selalu kami giatkan dalam keseharian di sekretariat BKSM-SAKSI” ujar Ahmad Zainul. (Jurnalis: RNWM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *