Berita Mataram – Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu wilayah yang terdampak penyebaran virus corona. Penyebaran terjadi di seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Lombok, sedangkan di Pulau Sumbawa, hingga saat ini baru satu orang positif Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Sumbawa.
Sementara itu, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Bima, H. Abdul Malik, bahwa di wilayahnya dua orang telah menjalani uji sampel darah menggunakan alat Rapid Test dan menunjukkan hasil positif terjangkit virus corona. Kedua orang tersebut adalah pasangan suami istri dan salah satunya memiliki riwayat berkunjung ke wilayah Makassar beberapa waktu lalu.
Namun hingga saat ini pihak Pemerintah Kota Bima belum dapat menyimpulkan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19 karena masih harus melalui uji Swab di Laboratorium. Menurut Kabag Humas dan Protokol Kota Bima, kepala keluarga pernah mengikuti Jamaah Tabligh di Makassar, kemudian kembali ke Bima menggunakan pesawat terbang. Yang bersangkutan kemudian ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan harus melakukan isolasi secara mandiri di rumahnya.
Saat ini yang bersangkutan telah menjlani dua kali tes menggunakan alat Rapid Test dan menunjukkan hasil reaktif, begitu juga dengan istri beliau namun tidak dengan anak-anaknya. Karena hasil rapid test tersebut menunjukkan tanda reaktif, maka yang pasutri tersebut berpotensi terjangkit virus corona jenis baru atau Covid-19.
Meskipun demikian, Abdul Malik menjelaskan bahwa hasil dari Rapid Test tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk menetapkan status seseorang menjadi pasien positif Covid-19, oleh karena itu pihak Pemerintah Kota Bima masih harus menunggu hasil dari uji Swab di Laboratorium di Kota Mataram. Sementara itu petugas kesehatan saat ini melakukan contact tracing terhadap pasangan suami istri tersebut. Saat ini keduanya sedang ditangani oleh tim penanganan Covid-19 di RSUD Kota Bima.