WARTAMATARAM.COM – Event Motorcross Grand Prix (MXGP) of Indonesia Samota-Sumbawa 2022 sukses digelar. Ini merupakan prestasi luar biasa bagi penyelenggara dan seluruh warga Nusa Tenggara Barat tanpa terkecuali. Sebagian besar masyarakat menyatakan event balapan tersebut sukses terselenggara, dan bahkan pihak internasional pun menganggap Indonesia dan NTB selaku tempat penyelenggaraan telah sukses mengadakan event yang dihadiri oleh tidak kurang dari 53 ribu penonton tersebut.
Kesuksesan event MXGP Samota-Sumbawa ini pun mendapat perhatian khusus dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) – Sandiaga Uno dan Ketua IMI – Bambang Susatyo, yang menilai NTB berhasil melaksanakan event balap kelas dunia secara berturut-turut.
Bamsut – sapaan akrab Ketua IMI saat menutup kegiatan MXGP Of Indonesia Samota pada Minggu (26/6) di Rocket Motor Circuit Samota, menilai, terselenggaranya MXGP di Samota ini adalah mimpi yang menjadi nyata. Sebab, hanya membutuhkan waktu selama tiga bulan, NTB berhasil menghadirkan salah satu sirkuit terindah dan terbaik di dunia sekaligus menggelar event yang sangat luar biasa. “Ini adalah karya terbaik dan persembahan kita untuk Sumbawa, NTB, Indonesia dan untuk kita semua, selamat menyaksikan,” tutur Bamsut yang juga Ketua MPR RI ini.

Sementara Menparekraf – Sandiaga Uno berharap MXGP pada tahun mendatang bisa dilaksanakan dua event, yaitu di Sumbawa dan di Lombok, disamping gelaran WSBK dan MotoGP. Dengan adanya event-event kelas dunia ini, dinilai bisa menjadi bagian untuk mengangkat destinasi super prioritas di NTB.
Bahkan Sandi berkeinginan menjadikan event MXGP Samota sebagai destinasi super prioritas untuk sport tourism. Untuk merealisasikan hal tersebut, Ia menegaskan akan mendiskusikan hal itu secara intens dengan para pihak terkait. “Lombok sudah punya Super Bike kemudian MotoGP. Sekarang Sumbawa punya MXGP. Event motosport ini harus dipadukan menjadi sport tourism yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat, menyediakan lapangan kerja setelah dua tahun dilanda pandemi,” tukasnya.
Dari hasil balapan yang dilaksanakan untuk kelas MX2, Tom Vialle dari Francis Tem Red Bull KTM keluar sebagai juara pertama dengan raihan 50 point, Simon Laengenfelder dari Jerman Team Red Bull GASGAS juara kedua dengan 42 point dan Thibault Benistant dari Francis Team Monster Energy Yamaha meraih jaura ketiga dengan raihan 38 point. Bupati Sumbawa – H Mahmud Abdullah berkesempatan memberikan trofi piala kepada salah satu pemenang balapan kelas MX2.
Sementara untuk juara di kelas utama atau MXGP, juara pertama diraih oleh Tim Gajser 243 dari Slovakia Team HRC motor Honda dengan 50 point, juara kedua diraih oleh Jorge Prado 61 dari Spanyol Team Red Bull GASGAS motor GASGAS dengan perolehan 44 point dan posisi ketiga diraih oleh Ruben Fernandez 70 dari Spanyol Team Honda 114 Motorsport, motor Honda dengan 38 point.
Komandan Lapangan MXGP Samota, Ir. Ridwan Syah, saat berkunjung ke Kantor BPS Provinsi NTB, Kamis (30/6) menyampaikan bahwa kesuksesan ini dapat dilihat dalam berbagai perspektif, yakni perspektif olahraga, ekonomi dan kebudayaan.
Ia mengatakan pada perspektif yang pertama yaitu pada sisi olahraga otomotifnya, event MXGP Samota sangat sukses, melihat dari berbagai antusias dari pembalap, banyaknya negara lain yang ikut serta, bahkan sirkuit yang luar biasa indahnya.
“Dari sisi penyelenggaraan olahraga otomotifnya, ini sangat sukses, dari jumlah pembalap yang hadir, jumlah negara yang ikut serta, dan dari segi catatan waktu maupun kelayakan sirkuitnya sendiri sangat excellent. Sirkuitnya sendiri adalah sirkuit terbaik dengan segala tantangannya,” tuturnya.

Selanjutnya, Ridwan Syah juga mengungkapkan perspektif kedua, yaitu dari segi ekonomi, MXGP Samota memberikan pengaruh perekonomian yang signifikan kepada masyarakat. Oleh karenanya, diperlukannya sinergitas dengan BPS Provinsi NTB untuk melakukan analisis dan survey data, sehingga hasil dari survey tersebut bisa menjadi acuan bersama.
“Berapapun angka yang keluar nantinya, bagi saya yang sebagai orang lapangan dan melihat secara langsung di lokasi, baik itu pada main event dan side event-nya, puluhan ribu penonton sampai jam 12 malam, ratusan UMKM hadir, saya yakin data itu bisa memperkuat apa yang kita lihat secara spasial di lapangan,” ungkapnya.
Ketiga, dari segi kebudayaan, event MXGP menghadirkan banyak orang dari penjuru negeri dan terjadilah interaksi sosial budya. Sehingga menjadikan masyarakat Sumbawa memahami dan terbiasa dengan berbagai budaya yang hadir dan mengenalkan juga kebudayaan dari Sumbawa.
“Kita mengenalkan budaya Sumbawa keluar juga sukses, orang – orang hadir, sebanyak 22 stasiun televisi menyiarkan keunikan budaya Sumbawa. Lalu yang tidak kalah penting, Sumbawa berubah mindset masyarakatnya bahwa ada kepercayaan diri mereka , ternyata kabupaten Sumbawa bisa melaksanakan event kelas Internasional,” tutupnya.
Apresiasi lain datang dari Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi. Mori mengapresiasi langkah Gubernur NTB membangun daerah dengan menghadirkan event yang mendunia.
“Pak Gubernur secara politik saingan saya. Tapi dalam proses pembangunan NTB, saya paling sepakat dengan beliau karena pola pikir beliau,” katanya, dalam diskusi publik bertema “Suksesnya MXGP Mendunia dan Bangkitnya Ekonomi NTB (Evaluasi, Kritik, Saran dan Rekomendasi)” digelar di Restoran The Sultan Food Mataram, Sabtu, 2 Juli 2022.
Mori mengambil kata-kata bijak Gubernur NTB, untuk mencapai suatu keinginan harus dimulai dari langkah pertama.
“Dia (Gubernur NTB, red) melihat di ujung, kita kadang tidak sampai melihat. Untuk melangkah lebih jauh, kita mulai dengan langkah pertama, sesuai kata Pak Gubernur,” ujarnya.

Kesusksesan MXGP Samota kata Mori, memantik daerah lain untuk mengikuti jejak NTB. Banyak provinsi yang menginginkan adanya sirkuit di daerah mereka.
“Karena kesusksesan kita kemarin, se-Indonesia mau. Pingin dibangunkan sirkuit,” katanya.
Untuk itu, Mori berharap agar masyarakat NTB memberikan kritik dan saran yang membangun, bukan untuk menjatuhkan kesuksesan event dunia tersebut.
“Kami DPRD berharap masa yang akan datang kritik tetap kritik membangun. Pasti ada kekurangan, tapi kita berharap disempurnakan. Keterlibatan masyarakat, perlu dielaborasi lagi,” ujarnya. (*)