counter hit make

AS wajib waspada, ternyata begini kemampuan rudal hipersonik Rusia yang bikin Putin bangga

Rusia berhasil ujicoba rudal hipersonik Tsirkon. Foto: The Moscow Times

Angkatan Bersenjata Rusia berhasil melakukan ujicoba peluncuran pertama rudal hipersonik Tsirkon (Zirkon) mereka, yang ditembakkan dari kapal selam bertenaga nuklir. Rudal canggih tersebut ditembakkan di Laut Barents, utara Rusia.

Rudal Tsirkon sendiri merupakan senjata yang bikin Presiden Rusia, Vladimir Putin bangga dan memujinya sebagai bagian dari generasi baru sistem senjata yang tak tertandingi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kapal selam Severodvinsk telah menembakkan rudal tersebut saat dikerahkan di Laut Barents dan telah mencapai target yang dipilihnya. Rekaman video yang dirilis oleh kementerian menunjukkan rudal menembak ke atas dari kapal selam, silaunya menerangi langit malam dan menerangi permukaan air.

Rusia berhasil ujicoba rudal hipersonik Tsirkon. Foto: The Moscow Times
Rusia berhasil ujicoba rudal hipersonik Tsirkon. Foto: The Moscow Times

“Uji coba penembakan rudal Tsirkon dari kapal selam nuklir dianggap berhasil,” kata Kementerian Pertahanan Rusia menukil Reuters, Senin 4 Oktober 2021.

Sebelum uji coba dari kapal selam tersebut, rudal hipersonik Rusia juga pernah diuji coba dari kapal induk pada bulan Juli lalu.

Kemampuan rudal hipersonik Rusia

Tsirkon yang pertama kali diproduksi pada tahun 2016 lalu, adalah rudal anti-kapal yang mampu berakselerasi hingga kecepatan 9 Mach. Senjata itu dirancang untuk menyerang kapal permukaan musuh, seperti Fregat dan kapal induk, serta target darat yang terletak dalam jangkauan rudal.

Disitat dari RT, Tsirkon yang memiliki kecepatan 9.800 hingga 11.025 km per jam membuatnya jadi sulit dihentikan oleh sistem anti-pesawat manapun.

Selain itu, rudal hipersonik yang dapat mencapai kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver di tengah penerbangan itu juga membuatnya jauh lebih sulit untuk dilacak dan dicegat daripada rudal biasa.

Beberapa pakar militer barat juga mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.

Ilustrasi rudal hipersonik Rusia, Tsirkon. Foto: Menafn
Ilustrasi rudal hipersonik Rusia, Tsirkon. Foto: Menafn

Pada bulan Agustus lalu, Laksamana Charles A. Richard dari Angkatan Laut AS memperingatkan bahwa rudal hipersonik yang dibuat oleh Moskow dan Beijing menimbulkan ancaman signifikan bagi Amerika.

“Karena tantangan ini, arsitektur sensor berbasis terestrial dan luar angkasa kami saat ini mungkin tidak cukup untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik ini,” katanya.

Pada tahun 2018 silam, Presiden Putin mengatakan Rusia mengembangkan senjata hipersonik baru, dengan mengatakan bahwa senjata itu dapat mengenai hampir semua titik di dunia dan menghindari perisai rudal AS.

Kemudian awal tahun ini, dalam pidatonya tahunannya di Majelis Federal, Presiden Putin mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata negara itu dengan cepat melakukan modernisasi dengan rudal hipersonik dan laser, serta memperingatkan musuh asing untuk tidak melewati ‘garis merah’ Moskow.

Artikel dari Hops.ID