
Pengamat Komunikasi Politik, Ade Armando menanggapi isu yang beredar terkait meninggalnya Haji Lulung dan sumpah dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Berita duka ini sebenarnya akan berhenti sebagai berita duka biasa. Kalau saja, tidak ada orang-orang yang mengaitkan wafatnya Haji Lulung dengan Ahok,” kata Ade Armando dalam saluran CokroTV, dikutip Hops.id pada Kamis, 16 Desember 2021.

Meninggalnya sejumlah tokoh pendukung Ahok agar dipenjarakan beberapa tahun silam terkait penistaan agama rupanya menuai isu-isu berkepanjangan.
Salah satunya soal isu sumpah Ahok sebelum dipenjara yang dikaitkan dengan wafatnya Haji Lulung, Tengku Zulkarnain, Ustaz Maheer, hingga Ustaz Arifin Ilham.
Ade Armando menegaskan agar publik tidak terlarut-larut dalam isu yang tak berlandaskan logika tersebut.
Meninggalnya Haji Lulung merupakan berita duka yang tidak ada kaitannya dengan sumpah Ahok.
“Penyebabnya (muncul isu soal sumpah Ahok) sederhana, Haji Lulung merupakan orang terakhir yang bertanggungjawab atas dipenjaranya Ahok pada 2017 lalu, yang dalam dua tahun terakhir meninggal dunia. Sebelum Haji Lulung, ada Tengku Zulkarnain, Ustaz Maheer, dan Ustaz Arifin Ilham. Mereka adalah para tokoh yang pada 2016 hingga 2017 lalu berada di jajaran terdepan para penggugat Ahok. Dan mereka kini sudah meninggalkan dunia,” ujar Ade Armando.
“Sebagian orang menganggap mereka sebagai korban sumpah Ahok. Bagi para pendukungnya, kalimat sumpah Ahok itu akan terus dikenang. Meninggal Lulung dianggap sebagai bukti terbaru kesaktian sumpah Ahok,” sambungnya.
Ahok diminta sudahi sumpahnya

Lebih mengejutkannya lagi, ada pihak yang mempercayai sumpah sakti Ahok dan meminta agar sumpahnya disudahi supaya tak ada lagi korban yang berjatuhan.
“Ada netizen yang bahkan meminta Ahok untuk menyudahi sumpahnya, agar tidak ada korban lagi berjatuhan,” jelas Ade.
Ade Armando lantas menyayangkan apabila ada pihak yang menyambungkan meninggalnya seseorang dengan kesaktian dari sumpah.
Terlebih menurutnya, isu tersebut tidak rasional alias tak masuk akal. Cara Tuhan bekerja juga tentu tidak sedemikan rupa kepada umatnya.
“Saya sendiri ingin mengajak anda semua untuk tidak mengaitkan keduanya. Marilah kita bersikap rasional. Tidak ada hubungan dengan apa yang terjadi pada 2017, pernyataan Ahok dengan meninggalnya Haji Lulung. Tuhan tidak bekerja dengan cara semacam itu,” imbuhnya.
Artikel dari Hops.ID