Sasak Heritage – Nenek moyang orang Sasak (Lombok) percaya bahwa setiap benda memiliki roh yang disebut kepercayaan animisme. Bukti nenek moyang orang Sasak percaya adanya roh-roh adalah penemuan situs penguburan di Gunung Piring yang berada di daerah perbukitan. Menurut mereka, di bukit-bukit yang tinggi tersebutlah roh nenek moyang bersemayam. Selain itu, mereka percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Oleh sebab itu, mereka menyembah dan memuja roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.
Salah satu alat upacara yang dipergunakan oleh nenek moyang orang Sasak adalah nekara. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan nekara di desa Pringgabaya pada tahun 1999. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa nekara tersebut rusak pada saat penggalian materi batu di wilayah tersebut. Nekara, yaitu semacam tambur besar, bentuknya seperti dandang terbalik dan dijadikan sebagai benda pusaka, dianggap suci dan dipuja pada waktu mengadakan kegiatan upacara.
Seiring dengan semakin banyaknya pengaruh dari luar, maka integrasi kepercayaan lokal dengan luar menimbulkan adanya sinkretisme dalam ajaran-ajaran yang telah dianut, sehingga muncul sistem kepercayaan yang disebut Boda.
Boda merupakan anasir atau unsur dari berbagai kepercayaan, yaitu unsur dari animisme, yang percaya bahwa segala sesuatu mempunyai roh, kemudian dinamisme, yang percaya bahwa setiap makhluk memiliki kekuatan gaib, juga antropomorfisme yang melakukan pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang atau benda mati, serta politeisme yang percaya terhadap banyak Tuhan. Pengaruh sinkretisme di dalam kepercayaan Boda ini masih bertahan hingga pertengahan abad ke 20, yaitu masih mempercayai adanya kekuatan makhluk supernatural. Makhluk tersebut antara lain:
- Betara Guru, yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan raja-raja Lombok.
- Bidadari, yaitu sebangsa dewi yang hidup di Madya antara awang-awang.
- Bebodo’, yaitu sebangsa hantu yang berkeliaran bila maghrib tiba, terutama pada malam Jum’at. Itulah sebabnya pada saat-saat itu, anak-anak dilarang bermain-main. Ia suka menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya dipukulkan parang buntung.
- Bake’, juga sebangsa hantu yang sangat jahat, membuat manusia sakit. Tempat tinggalnya di hutan, batu-batu besar dan pohon kayu yang rindang.
- Belata’, sama halnya dengan bake’, hanya perbedaannya belata makan orang.
- Bebai, sejenis makhluk halus yang kecil, tidak semua orang dapat melihatnya. Bebai dipelihara oleh sela’.
- Sela’, sebenarnya bukanlah makhluk halus, melainkan manusia biasa. Seorang dapat menjadi sela’ disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia dapat menjadi sesuatu sesuai kehendaknya. Ada juga orang menjadi sela’ karena keturunan, demikian juga orang yang beristrikan sela’, maka ia menjadi sela’. Jenis sela’ ada dua, yaitu:
- Sela’ Beleq, kekuatannya lebih besar dan lebih hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan. Umumnya memakan bangkai dan kotoran manusia.
- Sela’ Bunga, hidupnya di angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela’ bunga tidak memakan makanan yang kotor seperti halnya sela’ beleq.
Sumber: Gumi Sasak dalam Sejarah
Foto: rasta-lombok.blogspot.com