counter hit make

Perjalanan Lombo Kopi: Dari Desa Terpencil Menuju Kesuksesan

Sejarah Lombo Kopi adalah kisah perjuangan dan evolusi yang dimulai jauh sebelum kehadirannya di Mataram. Andriawan, atau yang akrab disapa Awan, merupakan pendiri dan pemilik Lombo Kopi. Ia berasal dari Dusun Nyerinying, Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, sebuah daerah yang termasuk tertinggal di Pulau Sumbawa. Pengalaman masa kecilnya yang sulit membentuk karakter dan filosofi bisnisnya saat ini.

Perjalanan Lombo Kopi: Dari Desa Terpencil Menuju Kesuksesan

Pada tahun 2018, Lombo Kopi pertama kali berdiri di Pekalongan, Jawa Tengah. Dimulai dengan format yang sangat sederhana, yaitu sebuah gerobak kopi. Kecintaannya akan suasana coffee shop saat masih bekerja di perusahaan swasta mendorong Awan untuk memulai bisnis ini dengan sumber daya yang terbatas dan logo tradisional berbentuk semut. Selama tiga hingga empat tahun beroperasi di Pekalongan, usaha ini mengalami pertumbuhan dan diversifikasi, bertransformasi menjadi berbagai format seperti container box kopi, angkringan, dan rumah makan.

Strategi Lombo Kopi berbeda dari kebanyakan pelaku industri kopi yang mengikuti tren desain modern. Mereka secara sadar memilih untuk mempertahankan gaya “klasik dan retro”. Pemilihan ini bukan sekadar persoalan estetika, tetapi merupakan strategi bisnis yang mendalam. Ketika menghadapi penurunan trafik, alih-alih merombak total konsep tempat, Lombo Kopi memilih berinovasi secara bertahap dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk menghemat biaya.