Sabtu sore tanggal 12 Juni 2021 di Pulau Adonara Nusa Tenggara Timur telah digelar flashmob oleh Komunitas HIMLA (Himpunan Mahasiswa Lamaholot) yang merupakan kumpulan mahasiswa dari Lamaholot yang sedang menjalankan pendidikan di Mataram Nusa Tenggara Barat.
Kali ini mereka beraksi di kampung sendiri dengan mengangkat masalah sampah yang ada di Adonara, NTT. Tempat Pembuangan Sampah di Desa Adonara bisa dikatakan tidak ada, hal ini yang memicu masyarakat di daerah tersebut membuang sampah sembarangan. Tidak heran lokasi desa yang dekat dengan pesisir pantai dan pelabuhan, berpotensi sebagai tempat pembuangan sampah di daerah sekitar Adonara. Masalah ini juga menyangkut nelayan, sampah yang dibuang ke laut akan merusak ekosistem laut.
Pemerintah Flores Timur bahkan tidak merespon masalah tersebut, sehingga sampai saat ini tidak ada inisiatif untuk membuat Tempat Pembuangan Sampah di Pulau Adonara.
“Di Adonara memang belum ada Tempat Pembuangan Sampah, dan kebanyakan masyarakat membuang sampah di laut. Sehingga tadi ada sedikit gerakan-gerakan untuk disampaikan kepada ibu-ibu dan adek-adek bahwa sampah ini tidak boleh dibuang ke laut. Tapi solusinya itu kita kembali ke pemikiran adek-adek dan pemuda sekitar bagaimana menyikapi persoalan tersebut.” Ujar Agus Ketua Umum HIMLA pada Hari Sabtu 12/06/2021. (riniwm)
Masalah sampah tersebut kemudian digambarkan melalui flashmob yang dilakukan diberbagai titik di wilayah di Adonara yaitu Desa Lamahala, Desa Waiburak, dan titik temu di Desa Waiwerang. Flashmob dikemas dengan Teater Pantomime sambil memperagakan masyarakat yang sering membuang sampah di laut. Tujuannya adalah untuk menyadarkan masyarakat di Adonara agar tidak membuang sampah di laut, karena laut salah satu sumber mata pencaharian di daerah Adonara yang harus dijaga kebersihannya.
Flashmob kali ini dibarengi dengan graffiti oleh pegiat StreetArt yang berasal dari Lombok. Kolaborasi tersebut mengundang pengendara motor dan orang yang berlalu lalang berhenti untuk melihat aksi mereka. Aksi mereka berhasil membuat penonton penasaran dan bertanya-tanya.
“Tidak banyak adek-adek yang peka terhadap apa yang kita lakukan tadi, sebagian yang paham bahwa jangan membuang sampah di laut. Harapan saya setelah kegiatan flashmob ini, pemerintah desa itu punya kesadaran besar bahwa bagaimana UKM-UKM itu sendiri mengelola sampah dan bisa didaur ulang bisa menghidupi keluarga yang ada.” Lanjutnya.