counter hit make

COVID 19: Antara Realita dan Konspirasi

Oleh : BATRA ADIWIJAYA NINGRAT

Virus corona atau virus covid-19 muncul pertama kali di Wuhan China. Sedangkan di Indonesia sendiri pertama kali muncul pada tanggal 14 Februari 2020 pada acara dansa di klub Amigos Jakarta Selatan. Warga negara Jepang domisili Malaysia lah yang membawanya. Penyebarannya yang begitu cepat sampai seluruh negara menimbulkan pengaruh terhadap beberapa sektor, seperti kesehatan, sosial, politik, ekonomi maupun agama. Penyebaran informasi yang cepat dan menyeluruh yang dilakukan oleh media, dan dari kondisi itulah banyak teori-teori konspirasi bermunculan.

Karena virus Corona ini disebut memiliki prinsip-prinsip yang menyerupai prinsip teori konspirasi, yaitu konsekuensial yang artinya memiliki dampak tertentu dalam berbagai sektor seperti sektor kesehatan, relasi, ekonomi dan politik serta sektor-sektor lainnya. Kemudian bersifat universal yang artinya virus covid ini tidak terbatas ruang dan waktu. Maksudnya virus covid ini tidak dapat dijelaskan dan diperkirakan kapan sebenarnya akan berakhir dan hilang. Kemudian prinsip yang ketiga adalah emosi, maksudnya faktor penyebabnya lebih kepada emosi negatif daripada rasionalitas. Kemudian yang terakhir sosial, maksudnya karena virus ini menimbulkan konflik-konflik antarinvdividu dengan individu, kelompok dengan kelompok bahkan individu dengan kelompok. Sebagai contohnya bagaimana Jerink berkonflik dengan Ikatan Dokter Indonesia yang menyebabkan Jerink sempat mendekam di dalam tahanan karena laporan yang dilayangkan oleh IDI.

Pemberitaan covid-19 tidak ada habis-habisnya, yang paling populer adalah seberapa cepat virus tersebut menular dan mengancam nyawa. Tidak sedikit informasi yang tersebar di media malah menimbulkan kepanikan di masyarakat. Namun, kasus ini juga dimanfaatkan oleh berbagai sektor seperti sosial dan ekonomi. Dalam ranah sosial, orang berlomba-lomba membagikan informasi supaya dianggap pahlawan atau orang-orang yang memiliki intelektual.

Penyebaran informasi menenggelamkan sumber informasi terpercaya yang pada akhirnya membuat publik bingung. Kebingungan publik membuat warga tidak siap untuk menghantam krisis kesehatan masyarakat. Hingga akhirnya menjadikan penyebaran yang lebih besar dan mitigasi penularan virus yang tidak efisien. Ditambah lagi pesan dari para pemimpin pemerintah yang tidak konsisten. Perdebatan tentang respon Islam terhadap Covid-19 sudah muncul ke permukaan terutama antara Islamis dengan pihak berwenang (Pemerintah). Di berbagai daerah ada beberapa yang tidak puas dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan konspirasi menyebar di media sosial banyak teori konspirasi menyebar di seluruh dunia mengenai asal-usul virus, pengobatan dan prediksi yang akan terjadi dimasa depan.

Dari pemberitaan yang ada mengelitik para otoritas agama seperti Ustad dan Kiyai memberikan respon secara beragam . Di kalangan pemuka agama, ada yang sangat pro-aktif memitigasi risiko penularan wabah, namun ada juga yang tetap menyelenggarakan kajian dengan berkerumun bahkan melakukan disinformasi soal corona. Berikut contoh ustad dan kiyai yang menyampaikan narasi soal covid-19 di media sosial. Seperti Pendapat Ustad Zulkifli M. Ali di dalam chanel youtube Lisan hamba pada tanggal 1 maret 2020 yang mengatakan Ada misi terselubung atau rencana rahasia dari 50 protokoler di illuminati dimana mereka bercita-cita kedepan dibawah payung “The
New World Order” mengurangi populasi manusia di muka bumi. Yang boleh bertahan hanyalah ras mereka, diluar harus binasa semua. Sedangkan menurut Ustad Rahmat Al-Baequni menegaskan bahwa Manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan ini (Covid-19) konspirasi. Perpecahan ditengah-tengah kita mengakibatkan fitnah yang dahsyat. Salah satu fitnah itu adalah virus corona ini. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika ini adalah konspirasi. Bisa jadi Allah menghendaki karena Allah berfirman dalam Q.S An-Nisa ayat 115.

Namun, SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, ancaman nyata di sekitar kita bisa jadi bukan konspirasi. Meskipun Sebagian orang melihat kenyataan penyebaran virus SARS-CoV-2 merupakan sebuah konspirasi. Tapi pada kenyataanya seperti yang kita lihat bersama, kasusnya covid-19 di indonesia dan didunia sempat meningkat sangat drastis, dan bahkan sudah banyak korban yang berjatuhan, banyak tenaga kesehatan yang gugur, bukan hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain di dunia. Kondisi saat ini dibuktikan dengan data yang riil dan yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. meskipun data pasien atau orang terpapar oleh sangat tinggi tetapi ada juga yang mengatakan bahwa ada yang menegaskan bahwa data-data covid-19 itu sengaja di up untuk mendapatkan anggaran lebih dari pemerintah. Jadi, inilah yang menyebabkan ada anggapan bahwa virus covid 19 membuat kita semua antara realita atau benar-benar konspirasi dunia.