counter hit make

Berikut Asal Nama Sasak Lombok Berdasarkan Berbagai Sumber

Sasak dan Lombok memiliki arti yang beraneka ragam. Adapun arti Sasak dan Lombok dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Sumber Lisan: Sasak, karena zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat rapat.
  2. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: Sasak diartikan buluh bambu atau kayu yang dirakit menjadi satu.
  3. Kitab Negarakertagama (Decawacana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok Barat disebut Mirah dan Lombok Timur disebut Sasak Adi.
  4. Dr. C. H. Garis: “Sasak berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan Saka = asal). Jadi, orang Sasak adalah orang yang meninggalkan negerinya dengan menggunakan rakit sebagai kendaraannya. Orang yang pergi tersebut dimaksudkan adalah orang Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya silsilah para bangsawan dan juga hasil sastra digubah dalam bahasa Jawa Madya dan berhuruf Jejawan (huruf Sasak).”
  5. Dr. Van Teeuw: “Sasak berasal dari pengulangan tembasaq (kain putih) yaitu saqsaq, sehingga menjadi Sasak dan Kerajaan Sasak berada di sebelah barat daya.
  6. Ditjen Kebudayaan Provinsi Bali: “Di Pujungan Tabanan-Bali terdapat sebuah tongtong perunggu yang dikeramatkan bertuliskan “Sasak dana prihan, srih javanira”. Tongtong itu ditulis setelah Anak Wungsu, sekitar abad ke XII M.
  7. Dalam babad Sangupati: “Lombok terkenal dengan nama Pulau Meneng (sepi).
  8. Steven van der Hagen: “Pada tahun 1603, di Labuan Lombok banyak beras yang murah dan hampir setiap hari dikirim ke Bali, sehingga pelabuhan Lombok dipopulerkan menjadi Lombok.”

Sampai akhir abad ke XIX M, pulau Lombok terkenal dengan nama Selaparang. Kerajaan ini semula bernama Watu Parang, kemudian berubah menjadi Selaparang. Dalam suatu memoar tentang kedatangan Gadjah Mada di Lombok, waktu itu Pulau Lombok disebut Selapawis (bahasa Kawi: sela berarti batu dan pawis berarti ditaklukkan). Jadi, Selapawis berarti batu yang ditaklukkan.

Sasak dan Lombok mempunyai kaitan yang erat, sehingga tidak bisa dipisahkan. Keduanya terjalin menjadi satu yang berasal dari kata Sa’sa’ Lombo. Kata Sa’ artinya satu, dan Lombo’ artinya lurus. Dengan demikian, Sasak Lombok berarti “satu-satunya kelurusan”.

Selanjutnya dijelaskan arti dan makna Sasak Lombok ditinjau dari beberapa segi, antara lain:

1. Segi Bahasa

Bahasa Sasak sangat sederhana, paling banyak hanya terdiri dari dua suku kata. Cukup dengan menambahkan kata “timur” atau “barat” dan “utara” atau “selatan”. Contoh, mamben lauq, mamben deye. Kemudian apabila di tempat itu berdiri sebuah pohon, misalnya pohon asam, maka dusun yang dicarikan nama itu cukup dinamakan dengan “Dasan Bagik” (bagik = asam).

2. Segi Keyakinan dan Bermasyarakat

Suku Sasak bersandar pada Sa’sa’ Lombo’ sebagai sesuatu yang diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup dan kehidupannya. Adapun sikap-sikap yang dimaksudkan dalam hidup beragama, yaitu:

  1. Penyerahan diri kepada Tuhan (Tauhid)
  2. Taat kepada Tuhan
  3. Taat kepada pemerintah
  4. Taat kepada orang tua.

3. Segi Ketaatan kepada Pemerintah

Sifat Sa’sa’ Lombo’ tercermin dalam sifat datu dan pemban pada masa lampau. Datu dan pemban adalah sosok pemimpin yang mengayomi, mengemong rakyatnya. Pemimpinnya tidak mementingkan istana yang megah, yang penting rakyatnya dapat makan. Hal tersebut merupakan salah satu alasan yang kuat mengapa bangunan istana raja, datu, atau pemban tidak ditemukan di Gumi Sasak. Dengan demikian, orang Sasak Lombok adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran (kelurusan).

Sumber: Gumi Sasak dalam Sejarah

Foto: Rimbakita.com